Penyakit Asma, Penyebab, Gejala dan Pencegahannya <<>> Penyakit asma, berbicara tentang asma tentu kita akan
tertuju pada orang yang agak sulit bernafas. Penyakit asma memang berhubungan
dengan masalah pernafasan. Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu
jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan
suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya
penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang
mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan
dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke
paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas atau
asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa
bantuan obat.
Penyebab penyakit asma
Istilah penyebab asma sebenarnya kurang tepat karena
sampai saat ini penyebab asma belum diketahui. Telah banyak penelitian yang
dilakukan oleh para ahli di bidang asma untuk menerangkan sebab terjadinya asma,
namun belum satu pun teori atau hipotesis yanga dapat diterima atau disepakati
semua para ahli.
Meskipun demikian yang jelas saluran pernapasan
penderita asma memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai
rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas). Asap
rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma tetapi
pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan
merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan
mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai
rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan
olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki
mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami
pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran
udara.
Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara
(disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus
berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel
mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini.
Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien
yang menyebabkan terjadinya:
- kontraksi otot polos
- peningkatan pembentukan lendir
- perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon
terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti
serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang
tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan
olah raga atau berada dalam cuaca dingin.Stres dan kecemasan juga bisa memicu
dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran
udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga
menyebabkan penyempitan saluran udara.
Gejala Penyakit Asma
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi.
Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami
serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi
sewaktu-waktu.
Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan
mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi
virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis
atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba
ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak
nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya.
Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang
secara bertahap semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali
dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak
di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung
sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di
dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga
juga bisa merupakan satu-satunya gejala. Selama serangan asma, sesak nafas bisa
menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap
kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi
sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Meskipun telah mengalami
serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun,
dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar
kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan)
merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu
segera dilakukan pengobatan.
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru)
bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan
udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang
dirasakan oleh penderita.
Pencegahan Asma
Semua serangan penyakit asma harus
dicegah. Serangan penyakit asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui
dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan
meminum obat sebelum melakukan olah raga.
Ada usaha-usaha pencegahan yang
dapat dilakukan untuk mencegah datangnya serangan penyakit asma, antara lain :
- Menjaga kesehatan
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma
- Menggunakan obat-obat antipenyakit asma
Setiap penderita harus mencoba untuk
melakukan tindakan pencegahan. Tetapi bila gejala-gejala sedang timbul maka
diperlukan obat antipenyakit asma untuk menghilangkan gejala dan selanjutnya
dipertahankan agar penderita bebas dari gejala penyakit asma.
1. Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan merupakan usaha
yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila penderita lemah dan
kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga berarti mudah
untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya.
Usaha menjaga kesehatan ini antara
lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat yang
cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan banyak minum
kecuali bila dilarang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit
jantung atau ginjal yang berat.
Banyak minum akan mengencerkan dahak
yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah dikeluarkan.
Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat
dan sukar dikeluarkan.
Pada serangan penyakit asma berat
banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran
keringat yang berlebihan, kurang minum dan penguapan cairan yang berlebihan
dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam.
2. Menjaga kebersihan lingkungan
Lingkungan dimana penderita hidup
sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan penyakit asma. Keadaan rumah
misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup
ventilasi dan cahaya matahari.
Saluran pembuangan air harus lancar.
Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya
kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu
rumah.
Hewan peliharaan, asap rokok,
semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain-lain mencetuskan penyakit
asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat perhatian apalagi kalau
jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit
asmanya.
3. Menghindari Faktor Pencetus
Alergen yang tersering menimbulkan
penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-cara menghindari debu rumah
harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu mendapat
perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga seperti
kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.
Infeksi virus saluran pernapasan
sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma menjauhi
orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan menghindari
tempat-tempat ramai atau penuh sesak.
Hindari kelelahan yang berlebihan,
kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan
umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga, lakukan latihan
pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan
penyakit asma. Zat-zat yang merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap
mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor lainnya harus
dihindari.
Istilah mencegah lebih baik dari pada mengobati memang salah satu cara
untuk menghindari dari penyakit asma. Berusahalah untuk menjaga kesehatan kamu,
segeralah periksa ke puskesmas atau ke doker kalau kamu terserang penyakit, penyakit
lebih cepat diobati lebih baik. Semoga
postingan ini yang berjudul Penyakit Asma, Penyebab, Gejala dan Pencegahannya
berguna untuk kamu dalam hal menambah pengetahuan. Terima kasih telah
mengunjungi blog ini.